Ibu begitu mulia
dia memikulku
selalu membuatku gembira
walau aku menyakitinya
ku tahu semuanya
saat aku menjadi seorang yang mulia
seperti dirinya
kutahu hidup takkan selamanya
saat itu pula aku takut
jika ajal menjemputku
sebelumku melihat segala yang terindah
ku ingin melihat kebahagiaan
ku ingin melihat senyum manis
dari bayi mungilku
dihadapan semua orang
sebelum ajalku datang
namun kehendak-Nyalah yang menentukannya
dia berkata lain
dan aku harus menghadap Nya
bersama bayi mungilku
0 comments:
Post a Comment